Beranda | Artikel
Problematika Mahasiswa dan Solusinya
Sabtu, 5 September 2015

Oleh: dr. Raehanul Bahraen (Dosen FK UNRAM Mataram)

Berikut poin-poin kajian yang akan kami sampaikan di kajian MILLAH, Majsid Ulil Albab UII Yogyakarta, Sabtu 5 September 2015

Fase mahasiswa umumnya:
1. Tahun pertama: masih culun dan semangat belajar dan masih kangen dengan keluarga di rumah
2. Tahun kedua: biasanya aktif organinasi atau mulai menikmati menjadi mahasiswa, mencari celah dan merasa “merdeka” sebagai mahasiswa (kadang sudah move on dari keluarga di rumah atau bahkan “lupa” dengan keluarga di rumah
3. Tahun ketiga: jadi ketua dan pembesar organinasi atau bisa jadi puncak fase jenuh belajar
4. Tahun keempat dan seterusnya: mulai mikirin skripsi  atau nikah, lebih fokus yang mana, atau mulai menikmati status “mahasiwa abadi”

A. Masalah manajemen waktu Terkadang (maaf) “Sok sibuk”. Terkadang waktu untuk belajar atau belajar agama kurang atau tidak ada padahal waktunya luang sebenarnya. Kalau waktu untuk jalan-jalan dan sosmed pasti ada

Beberapa Solusi:
1. Menyusun agenda dan tujuan jangkan panjang, menengah dan pendek
Seorang muslim harus ada target, jika tidak hidup terkatung2 dan mengalir seperti Air, yang namanya air pasti mengalir “ke bawah”

2. Membuat agenda harian malamnya (cukup dalam hati), jadi harus tahu besoknya rencananya kegiatan apa:
jam sekian saya kajian, jam sekian saya kuliah, jam sekian telpon orang tua, jam sekian bakti sosial, jam sekian kursus bahasa Inggris dan Arab, dan seterusnya

3. Tidak lupa membagi waktu untuk belajar agama. Belajar ilmu wajib saja minimal yaitu Tauhid, aqidah, fikh keseharian dan akhlak & adab
Menyempatkan untuk berdakwah semampunya juga, karena dakwah itu menolonf agama Allah,
Allah berjanji akan menolong hamba-Nya dunia dan akhirat, akan dipermudah urusan kita dan Allah tidak pernah menyelisihi janji-Nya
termasuk mempermudah urusan kuliah

B. Fase Kejenuhan belajar, terkadang masuk jurusan tidak sesuai keinginan sendiri dan IP nasakom (nilai satu koma)

Beberapa Solusi:
1. Berkumpul dan sering berteman dengan orang yang rajin dan semangat belajar, karena yang namanya semangat itu “menular”. Pandai-Pandai memilih teman

2. Membuat kelompok belajar (tidak mesti resmi) supaya saling mengingatkan (teman bermain dan belajar) “play hard study hard”

3. Mengingat kembali amanah orang tua. Orang tua yang menyayangi kita sangat ingin kita sukses dan bangga dengan anaknya
Usia orang tua saat anaknya kuliah, yang dibanggakan atau menjadi bahan pembicaraan ketika ada acara”ngumpul2″ adalah tentang anaknya, bukan lagi mengenai harta, jabatan dan pekerjaan
betapa banyak orang tuanya hanya “tukang” tetapi bersemangat dan menegakkan kepala di masyarakat karena anaknya sukses
dan sebaliknya ada juga orang tua yang sukses, tetapi takut ikut acara2 karena khawatir ditanya tentang anaknya
Fase mahasiswa adalah fase terbaik untuk “membalas” jasa orang tua yang tidak akan pernah bisa terbalaskan

C. Lingkungan yang tidak kondusif, tempat kost yang kurang baik
dari semua faktor istiqamah, faktor lingkungan dan teman yang PALING berpengaruh
1. Solusi terbaik adalah segera mencari lingkungan dan kos yang kondusif agama dan lingkungan belajar
jika perlu pindah kos jika memang tidak stabil
2. Jika ada program wisma muslim
lebih baik ikut,
program wisma atau asrama yang baik untuk pengembangan diri dan sarana istiqamah beragama dan belajar pelajaran kampus
3. Mengikuti organinasi bermanfaat baik di kampus maupun luar kampus
“Jangan jadi anak kuliah doank, gak seru”
Melatih organinasi dan manajemen penting, sangat terasa dampaknya ketika bekerja, berkeluarga dan bermansyarakat
hidup adalah managemen dan menyelesaikan solusi di kehidupan, bukan hanya menyelesaikan masalah soal di atas kertas

D. Pergaulan bebas dan masalah cinta
ini termasuk yang beraaat bagi mahasiswa
Ketertarikan lawan jenis (syahwat) yang tinggi, lingkungan yang bebas tanpa pengawalan orang tua langsung, terutama para wanita yang mudah terpengaruh “rayuan dan romantika” kemudian menjadi korban
Kuliah bisa berantakan karena pergaulan bebas dan masalah cinta

Solusi:
1. Menjaga diri dan meminimalkan pergaulam bebas dengan lawan jenis
2. Lingkungan yang baik
3. Tingkatkan saja kualitas diri, masalah jodoh akan datang sesuai dengan doa dan cerminan diri kita
4. Pacaran lebih banyak memberikan masalah mulai dari “bermain2 dalam khayalan perasaan, sakit hati diselingkuhi sampai gagal move-on
lebih baik waktu itu kita gunakan untuk hal yang bermanfaat bagi manusia: bakti sosial dan amal shalih

E. Masalah keuangan/mengatur uang

F. Skripsi macet

G. Dll

Silahkan datang ke kajiannya untuk mendengarkan lebih lanjut

Semoga bermanfaaf
@Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta tercinta


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/problematika-mahasiswa-solusinya.html